Belajar Kimia kali ini akan coba mengajak
teman-teman untuk mengulas tentang hasi kali kelarutan. Dalam kehidupan sehari-hari,
kita tentunya pernah menemukan zat-zat yang larut dalam air dan yang tidak
larut dalam air. Gula, garam, vetsin merupakan beberapa contoh zat yang larut
dalam air. Sedangkan kloroform (CHCl3), benzena (C6H6),
heksan (C6H14) merupakan contoh zat yang tidak larut
dalam air. Mengapa ada zat yang larut dalam air dan ada yang tidak larut dalam
air ?Air
merupakan pelarut polar, sehingga dapat melarutkan zat yang bersifat polar
pula. Selain
kepolaran, faktor lain yang menyebabkan suatu zat dapat/tidak dapat larut dalam
air adalah
adanya ikatan hidrogen. Zat-zat yang dalam air dapat membentuk ikatan hidrogen,
biasanya larut dalam air. Adapun diantara zat-zat yang dapat larut dalam air,
ada yang mudah sekali larut dan ada pula yang sukar larut. Dalam modul ini akan
dibahas kelarutan suatu zat, hasil kali kelarutan,pengendapan, pengaruh ion
senama, hubungan Ksp dan pH.
MATERI
Kesetimbangan
dalam larutan jenuh/garam yang sukar larut Pada
larutan elektrolit, zat-zat yang terlarut terionisasi dan menghasilkan kation
dan anion. Jika
keadaan sudah lewat jenuh, akan terdapat padatan yang tidak larut. Antara
ion-ion yang dihasilkan dan padatan yang tidak larut, terjadi kesetimbangan
heterogen.
Contoh AgCl (s) ↔
Ag+(aq) + Cl-(aq)
Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
Tetapan
hasil kali kelarutan adalah tetapan kesetimbangan antara garam atau basa yang
sedikit larut
Contoh :
AxBy(s)
↔ xAy+(aq) +yBx-(aq)
Ksp = [Ay+]x
[Bx-]y
Kelarutan dalam air (s)
Kelarutan suatu zat
dalam air adalah konsentrasi maksimum zat di dalam air saat tercapai keadaan
tepat jenuh
Contoh :
AxBy(s)
↔ xAy+(aq) +yBx-(aq)
Ksp = [Ay+]x
[Bx-]y
Pengaruh ion
senama
Jika AgCl
dimasukkan ke dalam larutan AgNO3, berarti sebelum terbentuk ion Ag+
dan ion Cl-, dalam larutan sudah terdapat ion Ag+ dari AgNO3.
Ion Ag+ yang sudah ada dalam larutan disebut ion senama.
Menurut asas kesetimbangan,
keberadaan ion senama akan mempengaruhi reaksi kesetimbangan.
AgCl (s) ↔ Ag+(aq) + Cl-(aq)
Jika dalam larutan sudah terdapat Ag+ atau sudah terdapat Cl-,
reaksi ke kanan akan sukar, berarti elektrolit akan semakin sukar larut.
Hubungan Ksp dan pH
Beberapa senyawa asam dan basa ada yang sukar larut di dalam air dan
membentuk larutan dengan pH jenuh. Besarnya pH jenuh sesuai dengan banyaknya ion H+
dan ion OH- yang terlarut.
Konsentrasi ini sangat bergantung pada besarnya harga Ksp sehingga
kelarutan semakin besar. pH larutan asam akan semakin kecil, sedangkan pH larutan basa akan
semakin besar.
Konsentrasi ion H+ atau konsentrasi ion OH- dapat
ditentukan dengan cara menghitung harga kelarutannya di dalam air.
Ksp dan Reaksi Pengendapan
Berdasarkan harga Ksp dapat diketahui apakah suatu larutan
sudah jenuh, belum jenuh, atau lewat jenuh. Ksp adalah nilai maksimum dari hasil kali
konsentrasi ion-ion yang dapat berada dalam suatu larutan.
Berdasarkan Ksp kita dapat meramalkan terjadi atau tidak
terjadinya endapan dalam suatu larutan dengan membandingkan hasil kali ion-ion
penyusunnya (Qc) dengan nilai Ksp.
Jika Qc < Ksp → larutan belum jenuh, ion-ion
masih larut/ belum mengendap.
Jika Qc = Ksp → larutan tepat
jenuh, ion-ion akan mengendap.
Jika Qc > Ksp → larutan
lewat jenuh, ion-ion sudah membentuk endapan.
LATIHAN
1. Sebanyak 4,35 mg Ag2CrO4 dapat larut dalam 100
ml air. Nyatakan kelarutan Ag2CrO4 dalam
mol/liter. (Ar O=16, Cr=52, Ag=108)
2. Tuliskan persamaan tetapan hasil kali kelarutan untuk garam/basa
berikut :
a. AgCl b.
Ag2CO3 c. Ba3(PO4)2
3. Tuliskan
hubungan kelarutan dengan tetapan hasil kali kelarutan untuk elekrolit
berikut : a. Ca3(PO4)2 b. Al(OH)3
4. Sebanyak
100 ml larutan jenuh MgF2 pada 18oC diuapkan dan
diperoleh 7,6 mg MgF2
padat. Hitunglah Ksp MgF2 ! (Ar Mg=24, F=19)
5. Diketahui Ksp Ag2CrO4 pada suhu 25 oC
adalah 2,4 x 10 -12. Tentukan kelarutan
Ag2CrO4 pada suhu 25 oC !
6. Diketahui Ksp AgCl = 1,6 x 10-10. Tentukan kelarutan AgCl
dalam larutan AgNO3 0,1M!
7. Diketahui Ksp Mg(OH)2 = 6 x 10 -12. Tentukan
kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan yang
memiliki pH = 12 !
Kunci Jawaban
1. Kelarutan (s) = n/v
Mol Ag2CrO4 =4,35.10-3/333
= 1,31 x 10 -5
mol
s = n/v
= 1,31 x 10-5mol/0,1
L
= 1,31 x 10 -4
mol L-1
2. a. AgCl(s)
↔ Ag+(aq) + Cl-(aq)
Ksp = [ Ag+] [Cl-]
b. Ag2CO3(s)
↔2Ag+(aq) + CO32-+(aq)
Ksp = [Ag+]2+[CO32-]
c. Ba3(PO4)2(s)
↔ 3Ba2+(aq) + 2PO43-(aq)
Ksp = [Ba2+]3 [PO43-]2
3. a. Ca3(PO4)2
↔ 3Ca2+(aq) + 2PO43-(aq)
........s ....................3 s...........
2s
Ksp = [Ca2+]3 [PO43-]2
= (3s)3 (2s)2 = 108 s5
b. Al(OH)3
↔ Al3+(aq) + 3OH-(aq)
s.....................s ...............3s
Ksp = [Al3+] [OH-]3
= (s) (3s)3 = 27 s4
4. Mol MgF2 = 7,6.10-3 /62
= 1,22 x 10 -4 mol
s = 1,22 x 10 -4 mol / 0,1 L
= 0,0012 mol /liter
MgF2 (s) ↔ Mg2+(aq) + 2F-(aq)
s ......................s .............2s
Ksp MgF2 = [Mg2+] [ F-]2
= s (2s)2
= 4s3
= 4 (0,0012)3
= 6,9 x 10 -9
5. Ag2CrO4
↔ 2Ag+(aq) + CrO42-(aq)
= 8,4 x 10 -5 mol L-
6. AgNO3(aq)
↔ Ag+(aq) + NO3-(aq)
...........0,1 M ...........0,1 M ....0,1 M
Konsentrasi Ag+ 0,1 M dalam larutan merupakan konsentrasi
awal. Kemudian ke dalam larutan
ditambahkan AgCl, jika yang larut adalah x maka :
....................AgCl(aq) ↔ Ag+(aq)
+ Cl-(aq)
Awal : ...........0,1M
Kelarutan : ......x
M .............x M
..........x M
Kesetimbangan : x M
.......( 0,1+x)M.....x M
Pada keadaan setimbang, konsentrasi [Ag+]
= (0,1+x)M
Harga x kecil sekali sehingga dapat diabaikan,
konsentrasi [Ag+] menjadi 0,1 M
Ksp = [ Ag+] [Cl-]
1,6x10-10 = (0,1) (x)
X = 1,6 x 10 -9 mol L-1
7. pH =12 berarti pOH = 2
[OH-} = 10-2 (ion senama)
Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+] [OH-]2
6 x 10-12+ = (x) (10-2)2
X = 6 x 10-8 mol L-1