Senyawa hidrokarbon
terdiri atas karbon dan hidrogen. Bagian dari ilmu kimia yang membahas senyawa
hidrokarbon disebut kimia karbon. Dulu ilmu kimia karbon disebut kimia organik,
karena senyawa-senyawanya dianggap hanya dapat diperoleh dari tubuh makhluk
hidup dan tidak dapat disintesis dalam pabrik. Akan tetapi sejaka Friedrich
Wohler pada tahun 1928 berhasil mensintesis urea (suatu senyawa yang terdapat
dalam air seni) dari senyawa anorganik, amonium sianat dengan jalan memanaskan
amonium sianat tersebut
O
||
NH4+CNO- H2N - C - NH2
||
NH4+CNO- H2N - C - NH2
Begitu keberhasilan Wohler diketahui, banyaklah sarjana lain yang mencoba membuat senyawa karbon dari senyawa anorganik. Lambat laun teori tentang daya hidup hilang dan orang hanya menggunakan kimia organik sebagai nama saja tanpa disesuaikan dengan arti yang sesungguhnya. Sejaka saat itu banyak senyawa karbon berhasil disintesis dan hingga sekarang lebih dari 2 juta senyawa karbon dikenal orang dan terus bertambah setiap harinya. Apa sebabnya jumlah senyawa karbon sedemikian banyak bila dibandingkan dengan jumlah senyawa anorganik yang hanya sekitar seratus ribuan ?
Selain perbedaan jumlah yang sangat mencolok yang menyebabkan kimia karbon dibicarakan secara tersendiri , karena memang terdapat perbedaan yang sangat besar antara senyawa karbon dan senyawa anorganik seperti yang dituliskan berikut ini:
Senyawa karbon
|
Senyawa anorganik
|
|
|
Hidrokarbon merupakan
segolongan senyawa yang banyak terdapat di alam sebagai minyak bumi. Indonesia
banyak menghasilkan minyak bumi yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, diolah
menjadi bahan bakar motor, minyak pelumas, dan aspal.
A. Kekhasan / Keunikan Atom
Karbon
o Terletak pada golongan IVA
dengan Z = 6 dan mempunyai 4 elektron valensi.
o Untuk mencapai konfigurasi
oktet maka atom karbon mempunyai kemampuan membentuk 4 ikatan kovalen yang
relatif kuat.
o Atom karbon dapat membentuk
ikatan antar karbon; berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga.
o Atom karbon mempunyai
kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang).
o Rantai karbon yang terbentuk
dapat bervariasi yaitu : rantai lurus, bercabang dan melingkar (siklik).
B. Kedudukan Atom Karbon
Dalam senyawa hidrokarbon,
kedudukan atom karbon dapat dibedakan sebagai berikut :
· Atom C primer : atom
C yang mengikat langsung 1 atom C yang lain (CH3-)
· Atom C sekunder : atom
C yang mengikat langsung 2 atom C yang lain (-CH2-)
· Atom C tersier : atom C
yang mengikat langsung 3 atom C yang lain
(-CH-)
· Atom C kuarterner :
atom C yang mengikat langsung 4 atom C yang lain (-C-)
Contoh :
C. Klasifikasi / Penggolongan
Hidrokarbon (terdiri dari atom C dan H)
a. Berdasarkan jenis ikatan
antar atom karbonnya :
Ø Hidrokarbon jenuh =
senyawa hidrokarbon yang ikatan antar atom karbonnya merupakan ikatan
tunggal.
Contoh : etana ( CH3-CH3)
Ø Hidrokarbon tak jenuh
= senyawa hidrokarbon yang memiliki 1 ikatan rangkap dua (alkena) atau lebih
dari 1 ikatan rangkap dua (alkadiena), atau ikatan rangkap tiga
(alkuna).
Contoh : etena (CH2=CH2),
etuna(CH≡CH)
b. Berdasarkan bentuk rantai
karbonnya :
§ Hidrokarbon alifatik
= senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka jenuh (ikatan tunggal)
maupun tidak jenuh (ikatan rangkap).
Contoh : CH3-CH2-CH3
(propana)
CH2=CH-CH2-CH3
(1-butena)
§ Hidrokarbon alisiklik
= senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar / tertutup (cincin).
Contoh :
Hidrokarbon aromatik = senyawa hidrokarbon dengan
rantai melingkar (cincin) yang mempunyai ikatan antar atom C tunggal dan
rangkap secara selang-seling / bergantian (konjugasi
Contoh :
Contoh :
Contoh soal : Berapakah
jumlah atom primer, atom sekunder,atom tersier dan atom kwartener?
Jawab:
C primer = 1,6,7,8,10=
berjumlah 5
C sekunder = 2,9,4=
berjumlah 3
C tersier = 3 =
berjumlah 1
C kwartener = 1 =
berjumlah 1