Demineralisasi berfungsi untuk membebaskan air dari unsur-unsur silika,
sulfat, chloride (klorida) dan karbonat dengan menggunakan
resin. Diagram Alir proses seperti
gambar dibawah ini:
a. Cation exchenger
Proses ini bertujuan untuk menghilangkan unsur-unsur logam yang berupa
ion- ion positif yang terdapat dalam air dengan menggunakan resin kation R-SO3H
(type Dowex Upcore Mono A-500). Proses ini dilakukan dengan melewatkan air
melalui bagian bawah, dimana akan
terjadi pengikatan logam-logam tersebut oleh resin. Resin R-SO3H ini bersifat asam kuat, karena itu
disebut asam kuat cation exchanger resin.
Proses ini menghasilkan asam seperti asam seperti HCl, H2SO4 dan
asam-asam lain. Keasaman berkisar antara Ph 2,8 – 3,5. untuk memperoleh resin
aktif kembali, dilakukan regenerasi dengan menambahkan H2SO4 pada resin
tersebut.
b. Degasifier
Dari cation tower air dilewatkan ke degasifier
yang berfungsi untuk menghilangkan gas CO2 yang terbentuk dari asam karbonat
pada proses sebelumnya.
Reaksi yang terjadi adalah :
H2CO3 -----> H2O
+ CO2
Proses di degasifier ini
berlangsung pada tekanan vakum 740 mmHg dengan
menggunakan steam ejektor, di
dalam tangki ini terdapat netting
ring sebagai media untuk
memperluas bidang kontak sehingga air yang masuk terlebih dahulu diinjeksikan
dengan steam.. Sedangkan keluaran steam ejektor dikondensasikan dengan
menginjeksi air dari bagian atas dan selanjutnya ditampung dalam seal pot sebagai umpan recovery tank, maka CO2 akan terlepas sebagai
fraksi ringan dan air akan turun ke bawah sebagai fraksi berat.
c. Anion Tower
Berfungsi untuk menyerap atau mengikat ion-ion negatif yang terdapat
dalam kandungan air yang keluar dari
degasifier. Resin pada anion
exchanger adalah R = NOH (Tipe Dowex Upcore Mono C-600). Reaksi ini
menghasilkan H2O, oleh karena itu air demin selalu bersifat netral.Selanjutnya
air outlet anion tower masuk ke mix bed
polisher dari bagian atas. Air keluar
tangki ini memiliki pH = 7,5 – 8,5. Untuk memperoleh resin aktif
kembali, dilakukan regenerasi dengan
menambahkan NaOH pada resin tersebut.
d. Mix Bed Polisher
Berfungsi untuk menghilangkan sisa-sisa logam atau asam dari proses sebelumnya, sehingga diharapkan air yang
keluar dari mix bed polisher telah
bersihdari kation dan anion. Di dalam mix bed polisher digunakan dua macam
resin yaitu resin kation dan resin anion yang sekaligus keduanya berfungsi
untuk menghilangkan sisa kation dan
anion, terutama natrium dan sisa asam sebagai senyawa silika, dengan reaksi
sebagai berikut :
Reaksi Kation :
Na2SiO3 + 2 R – SO3H ----> 2 RSO3Na + H2SiO3
Reaksi Anion :
H2SiO3 + 2
R = N – OH ----> 2 R=N-SiO3 + H2O
Air yang telah bebas mineral
tersebut dimasukkan ke polish water tank
dandigunakan untuk air umpan boiler. Air yang keluar dari mix bed
polisher ini memiliki pH antara 6 – 7.