Penyetaraan persamaan reaksi redoks berbeda dengan
penyetaraan reaksi biasa yang lengkap, karena biasanya dalam reaksi redoks,
hanya diberikan spesi-spesi yang mengalami perubahan bilangan oksidasi saja,
sehingga tugas kita adalah menambahkan spesi lain yang dapat melengkapi
persamaan reaksi redoks tersebut sehingga lebih sempurna.
Metode penyetaraan persamaan reaksi redoks ada dua
macam yaitu metode perubahan bilangan oksidasi dan metode setengah reaksi.
Berikut ini akan dibahas masing-masing.
Metode ini merupakan metode yang relatif lebih
praktis, akan tetapi membutuhkan ketelitian yang tinggi. Metode perubahan
bilangan oksidasi didasarkan pada pengertian bahwa total penambahan bilangan
oksidasi dari reduktan sama dengan total pengurangan bilangan oksidasi
dari oksidan.
Karena reaksi kimia dapat dilangsungkan dalam
suasana asam dan basa, maka metode penyetaraan pun harus mempertimbangkan
suasana larutannya. Jadi, kita akan menyetarakan reaksi redoks dalam dua jenis
suasana (asam dan basa).
Berikut ini langkah-langkah yang harus ditempuh
dalam penyetaraan reaksi dengan metode perubahan bilangan oksidasi :
- Tentukan bilangan oksidasi masing-masing unsur (biasanya selain H dan O)
- Setarakan unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi
- Tentukan jumlah total bilangan oksidasi masing-masing unsur, dan tentukan perubahan bilangan oksidasinya
- Samakan jumlah bilangan oksidasi yang naik dan yang turun dengan menggunakan nilai KPK-nya, dan jadikan faktor pengalinya sebagai koefisien bagi unsur yang bersangkutan
- Hitung muatan total masing-masing lajur. Tambahkan ion H+ pada lajur yang kelebihan muatan negatif (suasana asam). Atau tambahkan ion OH- pada lajur yang kekurangan ion negatif (suasana basa).
- Tambahkan H2O pada lajur yang kekurangan atom H (hidrogen)
Sebagai contoh, setarakan persamaan reaksi berikut
ini :
MnO + PbO2 —> MnO4-
+ Pb2+
Tentukan
bilangan oksidasi unsur-unsur yang berubah biloksnya (biasanya selain H dan O).
Kita dapatkan :
Setarakan
unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi. Karena sudah setara,
kita kasih aja masing-masing koefisien 1. Jika berbeda, maka setarakan terlebih
dahulu seperti penyataraan reaksi biasa. Ingat, hanya unsur-unsur
yang berubah biloksnya yang disetarakan, yang tidak berubah biloksnya tidak
perlu disetarakan pada langkah ini.
Tentukan jumlah
bilangan oksidasi total masing-masing unsur, dan tentukan perubahan
bilangan oksidasinya
Samakan
jumlah bilangan oksidasi yang naik dan yang turun dengan menggunakan nilai
KPK-nya, dan jadikan faktor pengalinya sebagai koefisien bagi unsur yang
bersangkutan
Hitung muatan
total masing-masing lajur. Di sebelah kiri, semua spesinya tidak bermuatan,
maka muatan totalnya adalah nol, sedangkan di sebelah kanan, ada yang bermuatan
-1, dan ada yang bermuatan +2. Masing-masing spesi dikalikan koefisiennya,
kemudian dihitung muatan totalnya, maka didapat :
Tambahkan
ion H+ pada lajur yang kelebihan muatan negatif (suasana asam).
Tambahkan H2O
pada lajur yang kekurangan atom H (hidrogen)
Selesai
sampai di sini untuk suasana asam.
Untuk
suasana basa, ada banyak cara. Cara yang terbaik adalah dengan membuat cara
asam terlebih dahulu seperti contoh di atas, kemudian tambahkan OH-
sejumlah H+ yang ada pada masing-masing lajur
H+
+ OH- = H2O
eliminasi H2O
di kedua lajur. Hasilnya seperti ini
Nah, itulah
cara penyetaraan persamaan reaksi redoks menggunakan metode PBO. Mungkin bagi
yang belum terbiasa terasa sulit awalnya, namun jika kita banyak berlatih
dengan berbagai variasi soal, maka lama-lama akan terasa mudah.
Untuk
melatih kemampuan, silahkan coba contoh soal berikut ini :
Cr2O72- + C2O42-
—> Cr3+ + CO2
Sumber:chem-misteri.blogspot.com