Pemeriksaan
alkaloid dilakukakan berdasarkan metode Culvenor-Fitregald menggunakan pereaksi
Mayer dan Dragendroff. Hasil positif
alkaloid pada uji
Mayer ditandai dengan
terbentuknya endapan putih. Diperkirakan endapan tersebut adalah kompleks
kalium-alkaloid.
Pada pembuatan pereaksi
Mayer, larutan merkurium(II)
klorida ditambah kalium iodida akan
bereaksi membentuk endapan merah merkurium(II) iodida. Jika kalium iodida
yang ditambahkan berlebih
maka akan terbentuk
kalium tetraiodomerkurat(II).
Alkaloid mengandung atom nitrogen yang mempunyai
pasangan elektron bebas sehingga dapat digunakan untuk membentuk ikatan kovalen koordit dengan ion logam. Pada uji alkaloid dengan pereaksi Mayer, diperkirakan nitrogen pada
alkaloid akan bereaksi dengan ion logam K+ dari kalium tetraiodomerkurat(II) membentuk kompleks kalium-alkaloid
yang mengendap. Perkiraan reaksi yang terjadi
pada uji Mayer ditunjukkan pada Gambar berikut:
Perkiraan
reaksi uji Mayer
|
Hasil positif
alkaloid pada uji Dragendorff juga ditandai dengan terbentuknya endapan
coklat muda sampai kuning. Endapan tersebut
adalah kalium-alkaloid. Pada
pembuatan pereaksi Dragendorff, bismut nitrat dilarutkan dalam HCl agar tidak
terjadi reaksi hidrolisis karena garam-garam bismut mudah terhidrolisis membentuk ion
bismutil (BiO+), yang
reaksinya ditunjukkan pada Gambar 2.4, agar ion Bi3+ tetap berada dalam
larutan, maka larutan itu ditambah asam sehingga kesetimbangan akan bergeser ke
arah kiri, selanjutnya ion Bi3+ dari bismut
nitrat bereaksi dengan
kalium iodida membentuk endapan
hitam bismut(III) iodida yang kemudian
dilarutkan dalam kalium iodida berlebih membentuk kalium tetraiodobismutat.
Pada uji
alkaloid dengan pereaksi Dragendorff, nitrogen digunakan
untuk membentuk ikatan kovalen koordinat dengan K+ yang merupakan ion
logam.
Reaksi pada uji Dragendorff ditunjukkan pada
Gambar berikut:
Perkiraan
reaksi uji Dragendroft
|