Melihat Struktur Asiklover Salah Satu Obat Anti Virus |
Asiklovir (ACV), merupakan salah satu obat antivirus. Obat ini digunakan terutama untuk pengobatan infeksi virus herpes simpleks, cacar air, dan herpes zoster. Penggunaan lainnya untuk pencegahan infeksi sitomegalovirus setelah transplantasi dan infeksi karena virus Epstein-Barr. Asiklovir tersedia dalam bentuk tablet, injeksi intravena, dan krim.
Asiklovir ditemukan pada tahun 1977. Obat ini termasuk daftar obat penting yang diperlukan dalam sistem kesehatan dasar menurut WHO. Obat ini tersedia dalam bentuk obat generik dan dijual di bawah harga obat bermerek di seluruh dunia. Kisaran harga dari tahun 2014-2016 antara US$0,03 (Rp300,-) dan US$0,12 (Rp1.200,-) per tablet. Biaya pengobatan dengan obat ini hingga sembuh di Amerika Serikat kurang dari US$25.
Asiklovir tidak larut di air dan mempunyai bioavailabilitas oral yang buruk (15–30%), sehingga pemberian secara intravena diperlukan jika asiklovir dibutuhkan dengan konsentrasi yang tinggi dalam plasma. Ketika diberikan secara peroral, puncak konsentrasi di plasma tercapai setelah 1–2 jam pemberian.
Asiklovir terdistribusi dengan baik di tubuh; pengikatan protein sekitar 9 sampai 33%. Waktu paruh (waktu yang diperlukan agar konsentrasi obat dalam plasma berkurang menjadi setengahnya, t1/2) asiklovir tergantung umur pasien; neonatus (bayi yang baru lahir) mempunyai waktu t1/2 selama 4 jam, anak 1–12 tahun waktu t1/2 selama 2–3 jam, dan dewasa waktu t1/2 selama 3 jam.
Kerja mekanisme reaksi Asiklovir diubah oleh timidin kinase dari virus menjadi asiklovir monofosfat, yang kemudian diubah oleh enzim kinase dari inang menjadi asiklovir trifosfat (ACV-TP). ACV-TP menghambat secara kompetitif dan menginaktivasi DNA polimerase HSV yang akhirnya mencegah sintesis DNA virus tanpa mempengaruhi proses sintesis pada sel normal (pasien)