Fraksinasi Sel Pada Penelitian Biokimia |
Percobaan-percobaan fraksinasi sel harus diproses dalam dua langkah, yaitu homogenisasi dan pemisahan. Homogenisasi adalah tahap penghancuran yang penting dalam mengubah jaringan menjadi homogenat, sedangkan pemisahan adalah pengelompokan komponen homogenat berdasarkan sifat -sifat fisika tertentu seperti ukuran atau densitas.
Teknik isolasi yang ideal akan menghasilkan komponen intraselolar seperti ketika berada di dalam sel. contohnya tidak terjadi perubahan dalam hal morfologi, tahap metabolisme, maupun jumlah kuantitatifnya.
Jaringan dan sel dari spesies yang berbeda akan memiliki komposisi, kerapuhan dan densitas yang berbeda. Dengan demikian, perbedaan ini akan menentukan teknik isolasi. Sebagai contoh, hati adalah jaringan ideal yang dipilih untuk mempelajari fungsi
mitokondria, karena sel-sel hati mengandung sejumlah besar mitokondria, sebaliknya.
Timus adalah jaringan yang sering digunakan untuk isolasi nukleus, karena nukleus timus hampir berjumlah 50% dari berat massanya. Analisis kimia dari fraksi isolasi hanya menghasilkan gambaran rata-rata dari komposisi setiap fraksi. Organ-organ hewan juga memiliki kandungan darah dan jaringan penghubung yang berbeda-beda. Umumnya Jaringan penghubung lebih banyak ditemukan dalam organ sehingga dalam proses homogenisasi jaringan akan menghasilkan komponen subselular yang lebih sedikit.
Homogenisasi jaringan dapat menghilangkan sifat biokimia. Hal ini tidak penting bila homogenisasi sebagai langkah permulaan dalam isolasi komponen dari jaringan. Dalam mempelajari proses metabolisme, penting untuk memelihara keutuhan sifat biokimia dari jaringan semaksimal mungkin. Teknik homogenisasi yang digunakan dalam fraksinasi jaringan masih berdasarkan empiris. Tujuan dari penghancuran jaringan dan sel adalah untuk melepaskan isi sel, maka banyak teknik dan alat-alat yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan ini.
Terdapat banyak perbedaan antara jaringan maupun tingkat kerapuhan organel sel dan ketahanan sel, sehingga homogenisasi setiap jenis bahan memiliki masalah tersendiri yang dapat dipecahkan hanya berdasarkan pengalaman yang dimiliki dalam pengerjaan homogenisasi.