Belajar Kimia-Eugenol (C10H12O2),
merupakan turunan guaiakol yang mendapat tambahan
rantai alil, dikenal dengan nama IUPAC
2-metoksi-4-(2-propenil)fenol. Ia dapat dikelompokkan dalam keluarga
alilbenzena dari senyawa-senyawa fenol.
Warnanya bening hingga kuning pucat, kental seperti minyak . Sumber alaminya
dari minyak
cengkih. Terdapat pula pada pala, kulit manis, dan salam. Eugenol sedikit larut
dalam air namun mudah larut pada pelarut organik. Aromanya menyegarkan dan
pedas seperti bunga cengkih kering, sehingga sering menjadi komponen untuk
menyegarkan mulut.
Turunan-turunan eugenol dimanfaatkan dalam industri parfum dan penyedap
pula. Metil eugenol digunakan sebagai atraktan. Lalat buah
jantan terpikat oleh metil eugenol karena senyawa ini adalah feromon seks
yang dikeluarkan oleh betina. Selain itu, beberapa bunga juga
melepaskan metil eugenol ke udara untuk memikat lalat buah menghampirinya dan
membantu penyerbukan. Turunan lainnya dipakai sebagai penyerap UV, analgesika, biosida, dan
antiseptika. Pemanfaatan
lainnya adalah sebagai stabilisator dan antioksidan
dalam pembuatan plastik
dan karet.
Senyawa ini juga dipakai dalam industri parfum, penyedap, minyak
atsiri, dan farmasi
sebagai penyuci hama dan pembius lokal. Ia juga mengjadi komponen utama dalam rokok
kretek. Dalam industri, eugenol dapat dipakai untuk membuat vanilin.
Campuran eugenol dengan seng oksida (ZnO) dipakai dalam kedokteran
gigi untuk aplikasi restorasi (prostodontika).