Manfaat Mikroorganisme Pada Kontrol Hama Tanaman dan Pangan |
Kontrol Hama tanaman
Pengendalian hama tanaman dengan menggunakan musuh alami danbhama tanaman terus dikembangkan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak negatif penggunaan pestisida yang sulit didegradasi secara alami yang dapat menimbulkan masalah pencemaran lingkungan.
Misalnya pemanfaatan bakteri Bacillus thuringiensis untuk mengendalikan Crocidolomia binotalis yang merupakan hama yang menyerang tanaman kubis. Bakteri B. thuringiensis mampu menghasilkan kristal protein yang mengandung delta toksin dan bersifat toksik bagi sistem pencernaan
serangga.
Apabila termakan oleh larva serangga, kristal protein ini akan terurai oleh enzim protease pada pencernaan serangga menjadi fraksi-fraksi kecil toksik yang akan merusak pencernaan serangga dan menimbulkan kematian.
Pangan
Salah satu bakteri yang bermanfaat dalam bidang pangan adalah Lactobacillus bulgaricus yang dimanfaatkan secara luas untuk pembuatan yoghurt. Jika bakteri ini ditambahkan pada susu, maka bakteri ini dapat menggunakan laktosa pada susu dan memecahnya menjadi gula sederhana seperti glukosa.
Glukosa selanjutnya difermentasi menjadi asam laktat yang menyebabkan pH susu menjadi turun dan molekul protein pada susu terdenaturasi. Akibatnya struktur protein menjadi terbuka dibandingkan dari struktur totalnya dan mulai menempel satu sama lain.Hal inilah
yang mengakibatkan yoghurt menjadi padat secara parsial.
Bakteri Streptococcus lactis dan Streptococcus cremoris banyak digunakan dalam pembuatan keju dan mentega. Proses fermentasi susu oleh S. lactis akan mengubah laktosa gula susu menjadi asamm laktat, sehingga derajat pH susu menjadi rendah.
Nilai pH yang rendah ini memungkinkan enzim rennet (enzim pencernaan dalam lambung hewan penghasil susu) bekerja secara optimal dalam mengkoagulant susu, membentuk substansi padat seperti gel yang disebut curd dan kemudian terbentuklah keju mentah.