Ikatan Ion
adalah ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatis
antara ion positif dan ion negatif. Ikatan ion terjadi antara atom-atom yang
mempunyai energi ionisasi rendah dengan atom-atom yang mempunyai afinitas
elektron yang besar. Unsur-unsur logam umumnya mempunyai energi ionisasi yang
rendah sedangkan unsur-unsur non-logam mempunyai afinitas elektron yang besar.
Oleh karena itu, ikatan ion dapat terjadi antara unsur-unsur logam dengan
unsur-unsur non-logam. Contoh ikatan ion adalah pada senyawa NaCl dan senyawa
CaCl2.
Salah satu contoh
ikatan ion yang sering kita jumpai sehari-hari adalah garam dapur. Ya, garam
dapur rumus kimianya NaCl (Natrium klorida). Dalam NaCl padat terdapat ikatan
antara ion Na+ dan ion Cl– dengan gaya elektrostatik
sehingga disebut ikatan ion. Bentuk kristal NaCl merupakan rangkaian antara ion
Na+ dan ion Cl–. Satu ion Na+ dikelilingi oleh
enam ion Cl– dan satu ion Cl– dikelilingi oleh enam ion
Na+ seperti yang diilustrasikan oleh gambar di bawah.
Pembentukan ikatan ion
Seperti
yang telah dibahas pada kaidah oktet sebelumnya, bahwa supaya stabil, setiap
unsur harus berusaha memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia, bisa
dengan melepaskan elektron ataupun menerima elektron.
Peristiwa
serah terima elektron ini terjadi pada senyawa NaCl alias garam dapur.
Bagaimana ceritanya? Na merupakan golongan IA dimana ia memiliki elektron
valensi 1, sehingga supaya stabil ia harus melepas 1 elektron. Kalo dilihat
dari konfigurasi elektronnya, 11Na: 2, 8, 1. Sehingga ketika melepas
1 elektron, maka elektron paling terakhinya menjadi 8 (sesuai kaidah oktet).
Karena melepas 1 elektron, maka Na yang asalnya netral berubah menjadi
bermuatan +1 (Na+). Reaksinya:
Na → Na+
+ e– (artinya Na melepas 1 elektron, lihat elektron
berada di sebelah kiri panah)
Oke,
sekarang kira-kira kemana tuh 1 elektron tadi yang dilepas Na? hilang kah?
Tidak, disana ada yang menangkapnya yaitu si Cl. Kenapa bisa? Karena Cl
memiliki elektron valensi 7 (dia golongan VIIA). Ya kalo dilihat dari
konfigurasi elektronnya 17Cl : 2, 8, 7. Jadi kalo Cl menangkap 1
elektron, konfigurasinya menjadi 2, 8, 8, dengan elektron terakhirnya 8, ini
sudah mematuhi kaidah oktet. Karena Cl menangkap 1 elektron maka Cl yang
asalnya netral berubah menjadi -1 (Cl–). Reaksinya:
Cl + e–
→ Cl– (artinya Cl menerima 1 elektron, lihat elektron berada di
sebelah kiri panah)
Nah
sekarang, apa pengaruhnya pembentukan Na+ dan Cl– ini?
Sesuai hukum Coulomb, muatan yang berbeda jenis akan saling tarik menarik.
Sehingga Na+ ini akan berikatan dengan Cl– dengan gaya
elektrostatik.
Na+
+ Cl– → NaCl
Kira-kira
unsur apa saja yang bisa membentuk ikatan ion? Jawabnya ada di ujung langit,
kita kesana dengan seorang anak, anak yang tangkas dan juga pemberani, haha…
maaf nih kali ini agak lebay.
Ikatan
ion = logam + nonlogam
Kalo
digeneralisir, ikatan logam itu diantaranya Golongan IA (kecuali H), IIA
(kecuali Be), IIIA (Aluminium), golongan transisi (Golongan B). Sedangkan
nonlogam, diantaranya golongan IVA-VIIA, kalo VIIIA relatif stabil.
Contoh:
1.
K2O memiliki ikatan ionik,karena K
termasuk logam (golongan IA) dan O termasuk nonlogam (golongan VIA)
2.
CH4 tidak memiliki ikatan ionik, karena
C termasuk nonlogam (golongan IVA) dan H juga nonlogam (golongan IA, tetapi
untuk H sifatnya kovalen)
3.
KF memiliki ikatan ionik, karena K termasuk logam
(golongan IA) dan F termasuk nonlogam (golongan VIIA).