 |
| Ikatan Kimia Sebagai Kaidah Dasar Dalam Mempelajari Kimia Organik |
Karbon menyusun hanya duapersepuluh dari 1% massa kerak bumi. Oksigen, silikon, aluminium, dan besi memang berlimpah, akan tetapi carbon adalah dasar dari kehidupan di bumi.
Sekitar satu dari sepuluh atom dalam tubuh kita adalah atom karbon. Sisanya terutama berupa hidrogen dan oksigen yang bergabung sebagai air. Semua benda hayati berdasarkan karbon, demikian pula bahan makanan yang dibakar oleh tubuh. Sakarin dan siklamat (pemanis buatan) adalah senyawa karbon. Demikian pula obat penghilang nyeri: aspirin, fenasetin, dan asetaminofen.
Ilmuwan yang hidup 150 tahun yang lalu percaya bahwa kemampuan memproduksi senyawa karbon hanya terdapat pada makhluk hidup. Produksi senyawa karbon dalam makhluk hidup, yang sekarang disebut kimia organik, dulu dianggap di kendalikan oleh tenaga gaib penuh misteri. Anggapan ini hangus pada tahun1818 ketika seorang kimiawan Jerman bernama Frederich Woehler (1800-1882) membuat area, yaitu senyawa karbon yang ada dalam air seni, tanpa bantuan mahluk hidup.
Definisi kimia organik sekarang meliputi kajian struktur, sifat dan reaksi semua senyawa carbon, dari manapun sumbernya. Kimiawan organik segera mengetahui bahwa senyawa karbon dapat disintesis, yaitu dibangun dari bahan yang lebih sederhana, melalui reaksi kimia biasa. Lebih dari tiga juta senyawa organik telag disintesis atau diisolasi dari sumber alam, Banyak yang dimanfaatkan sebagai obat, plastik, cat, serat, pupuk, insektisida, minyak wangi, dan produk lain.
Karena kebanyakan molekul organik mengandung karbon, kimia organik berkaitan dengan kimia hayati (biologi) atau biokimia, yaitu kimia yang dilakukan oleh mahluk hidup. Jadi, agar siap mendalami biokimia, usaha akan diawali dengan arahan kimia organik. Apabila kita telah terbiasa dengan pengelompokan senyawa organik dan berbagai reaksinya, maka pembahasan dapat dilanjutkan ke sel hidup.
Sekitar satu dari sepuluh atom dalam tubuh kita adalah atom karbon. Sisanya terutama berupa hidrogen dan oksigen yang bergabung sebagai air. Semua benda hayati berdasarkan karbon, demikian pula bahan makanan yang dibakar oleh tubuh. Sakarin dan siklamat (pemanis buatan) adalah senyawa karbon. Demikian pula obat penghilang nyeri: aspirin, fenasetin, dan asetaminofen.
Ilmuwan yang hidup 150 tahun yang lalu percaya bahwa kemampuan memproduksi senyawa karbon hanya terdapat pada makhluk hidup. Produksi senyawa karbon dalam makhluk hidup, yang sekarang disebut kimia organik, dulu dianggap di kendalikan oleh tenaga gaib penuh misteri. Anggapan ini hangus pada tahun1818 ketika seorang kimiawan Jerman bernama Frederich Woehler (1800-1882) membuat area, yaitu senyawa karbon yang ada dalam air seni, tanpa bantuan mahluk hidup.
Definisi kimia organik sekarang meliputi kajian struktur, sifat dan reaksi semua senyawa carbon, dari manapun sumbernya. Kimiawan organik segera mengetahui bahwa senyawa karbon dapat disintesis, yaitu dibangun dari bahan yang lebih sederhana, melalui reaksi kimia biasa. Lebih dari tiga juta senyawa organik telag disintesis atau diisolasi dari sumber alam, Banyak yang dimanfaatkan sebagai obat, plastik, cat, serat, pupuk, insektisida, minyak wangi, dan produk lain.
Karena kebanyakan molekul organik mengandung karbon, kimia organik berkaitan dengan kimia hayati (biologi) atau biokimia, yaitu kimia yang dilakukan oleh mahluk hidup. Jadi, agar siap mendalami biokimia, usaha akan diawali dengan arahan kimia organik. Apabila kita telah terbiasa dengan pengelompokan senyawa organik dan berbagai reaksinya, maka pembahasan dapat dilanjutkan ke sel hidup.
