Merupakan metode yang digunakan
untuk menguji senyawa yang memiliki bioaktivitas sebagai antikanker dari
senyawa yang diisolasi adalah Brine
Shrimp Lethality Test (BSLT), dimana tujuan dari penggunaan metode ini
adalah sebagai uji pendahuluan yang dapat mendukung penemuan senyawa-senyawa
antikanker.
BSLT merupakan salah satu metode untuk menguji
bahan-bahan yang bersifat toksik, dengan menggunakan larva Artemia salina. Artemia
salina sebagai hewan percobaan. Uji pendahuluan untuk senyawa toksik
dengan metode
BSLT ini memiliki beberapa keuntungan antara lain mudah, cepat, murah dalam
pengerjaan dan hasilnya dapat dipercaya. Penggunaan larva Artemia
salina dalam uji toksisitas pada metode BSLT mempunyai beberapa
keuntungan, antara lain mudah didapat, murah dan mudah disimpan beberapa tahun ditempat yang
kering, dan tidak memerlukan kondisi aseptis yang khusus, serta Artemia salina
ini memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap senyawa toksik bila dibandingkan
dengan organisme lainnya.
Gambar: Uji Toksisitas dengan menggunakan metode BSLT
Uji
toksisitas merupakan uji pendahuluan untuk mengamati aktivitas farmakologi
suatu senyawa. Prinsip uji toksisitas adalah bahwa komponen bioaktif selalu
bersifat toksik jika diberikan dengan dosis tinggi dan menjadi obat pada dosis
rendah. Larva Artemia salina memiliki kulit yang tipis dan peka terhadap
lingkungannya sehingga banyak digunakan dalam uji
toksisitas. Zat atau senyawa asing yang ada di lingkungan akan terserap ke
dalam tubuh secara difusi dan langsung mempengaruhi kehidupannya. Larva Artemia salina yang sensitif ini akan mati apabila zat atau senyawa
asing tersebut bersifat toksik.
Gambar: Larva Artemia salina
Uji toksisitas digunakan
untuk mengetahui pengaruh racun yang dihasilkan oleh dosis tunggal dari suatu
campuran zat kimia pada hewan coba sebagai uji pra skrining senyawa bioaktif antikanker. Uji
toksisitas mempunyai korelasi dengan aktivitas obat antikanker. Pertumbuhan Artemia salina Artemia salina yang
cepat ini dapat dikorelasikan dengan pertumbuhan sel kanker yang cepat,
sehingga metode
ini dapat digunakan sebagai penapisan awal senyawa yang bersifat toksik.